KABARRAFFLESIA.com – Kisah pilu menimpa keluarga Ani, warga Kelurahan Bentiring, Kecamatan Muara Bangkahulu. Di bulan ramadan biasanya identik dengan kebahagiaan dan euforia kesenangan ini berubah menjadi kesedihan.

Pasalnya, Kamis (29/4/2021), Ani dan keluarga tertimpa musibah yang tak terduga yakni rumahnya ludes dilahap si jago merah dalam beberapa hitungan menit dan barang-barang pribadi pun tak sempat diselamatkan Ani, karena dirinya tak sedang berada di rumah saat kejadian berlangsung.

Melihat warganya tertimpa musibah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu tak tinggal diam. Sabtu (1/5/2021), melalui Dinas Sosial, Pemkot memberikan bantuan pasca panik yang terdiri dari bahan sembako, pakaian, peralatan dapur dan masak, tikar dan bantuan lainnya yang diserahkan langsung oleh Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi didampingi Kadinsos Rosminiarty, Camat Muara Bangkahulu Asnawi Amri, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Riza Emilia, Lurah Bentiring serta RT, RW setempat.

“Ibu Ani tidak sendiri, ada banyak orang yang peduli seperti Pemkot dan unsur lainnya. Mendengar kabar ini, kami Pemkot tidak tinggal diam melihatnya. Alhamdulillah bantuan dari Dinsos sudah tiba, nantinya juga ada bantuan dari baznas, BPDB dan lainnya. Kalau ada masyarakat ingin membantu lebih dari ini lebih baik sekali,” ungkap Dedy.

Saat menyerahkan bantuan, Dedy meminta Ani untuk tetap sabar dan tabah menyikapi ujian yang menimpa dirinya.

“Ibu Ani tetap sabar dan tabah, tidak mungkin Allah memberikan ujian di luar kemampuan umatnya. Jadi, jadikanlah pelajaran ke depannya terkait ujian yang menimpa bu Ani,” tambahnya.

Tak hanya ujian itu saja, ayah mertua dari Ani atas nama Jusri (70) ternyata sedang mengalami sakit sesak nafas yang sering kambuh, ia pun terbaring lemas di atas tempat tidur.

“Tak hanya kebakaran, ayah mertua dari Ani juga sedang sakit. Saya meminta Ani beserta anak dari bapak Jusri untuk terus menjaga dan memperhatikan orang tuanya, merawat baik orangtuanya yang sedang sakit,” jelas Dedy.

Seketika hendak pulang, Dedy mendapat informasi bahwa Jusri mengalami sesak nafas kembali dan tampak parah dari sebelumnya. Tak kuasa mendengarnya, Dedy meminta Camat Muara Bangkahulu untuk menelepon sopir ambulans kecamatan untuk segera hadir disana agar menjemput Jusri.

“Tak kuat hati kita melihat orangtuanya yang sedang sakit. Untuk itu, kita berinisiatif untuk membawa bapak Jusri ke rumah sakit umum Harapan dan Doa (RSHD) agar mendapatkan penanganan lebih lanjut,” tutupnya saat melepas Jusri ke rumah sakit.  (adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here