Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bengkulu bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu telah memutuskan Cabang Olahraga (Cabor) yang akan bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Tidak diikuti Cabor Beregu, namun hanya cabor perorangan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Bengkulu Atisar Sulaiman menerangkan Pemerintah daerah dan KONI Bengkulu telah sepakat, demi keselamatan atlet di lokasi venue dan demi menjaga nama baik daerah. Dari jumlah yang semula 82 atlet, sekarang menjadi 23 atlet plus 5 atlet dari cabor Bulutangkis.

“Sudah diputuskan, atlet Bengkulu yang akan berangkat pada PON Papua XX 2021 sebanyak 28 Atlet yang akan bertanding di 14 cabang olahraga (Cabor),” ujar Atisar usai pertemuan bersama Gubernur di Balai Raya Semarak, Rabu (30/6).

Menurut Atisar, kepastian jumlah atlet ini telah sesuai data rekam jejak KONI Bengkulu dan akhirnya diputuskan hanya atlet yang akan memperoleh medali yang diberangkatkan. Sebagai contoh, cabor muaythai yang lolos PON ada 8 atlet namun yang diberangkatkan hanya 2 atlet, cabor tinju lolos PON 7 atlet, yang diberangkatkan 2 atlet, begitupun gulat yang lolos 4 atlet namun yang diberangkatkan 2 atlet dan masih ada beberapa cabor lain yang dikurangi jumlah atletnya.

“Pada PON Papua XX 2021 ini kita benar-benar fokuskan pada cabor yang dimungkinkan meraih Medali, baik Emas, perak maupun perunggu. Dan mudah-mudahan, pada cabor unggulan seperti Binaraga dan Angkat Besi dapat memperoleh Emas,” kata Atisar

Menanggapi Tim Sepakbola yang tidak diberangkatkan, Atisar menjelaskan seluruh tim beregu memang tidak diberangkatkan, karena kondisi keamanan Papua tidak kondusif, serta kasus COVID-19 yang terus melonjak bahkan muncul varian baru.

“Bukan hanya tim sepakbola yang tidak berangkat, namun atlet beregu lain seperti volly juga tidak diberangkatkan. Bahkan, pada cabor perorangan juga ada yang tidak berangkat karena kita menginginkan yang terbaik untuk Bengkulu,” jelas Atisar

Sementara, Plt Ketua KONI Bengkulu Sanuludin mengatakan persiapan atlet sudah dilakukan jauh hari, dan untuk Pelatda sudah diberikan anggaran kepada Pengprov masing-masing cabor. Sehingga, apapun kebutuhan yang diperlukan atlet dapat terpenuhi dengan baik.

“Training Center (TC) atlet sudah dimulai awal Juni lalu, dalam waktu dekat Gubernur juga akan meninjau langsung kesiapan atlet, baik yang dilaksanakan di daerah maupun diluar,” ucap Sanul. (adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here