KABARRAFFLESIA.com – Ikhtiar (usaha) Walikota Bengkulu Helmi Hasan dalam memperjuangkan ijazah siswa/siswi yang ditahan pihak sekolah sedikit demi sedikit membuahkan hasil.
Helmi bersama relawan yang tersebar di seluruh Provinsi Bengkulu terus memperjuangkan hak-hak siswa/siswi tersebut. Hasilnya pun mulai tampak, perjuangan para relawan bersama pihak-pihak lain membuahkan kabar bahagia untuk para siswa/siswi dengan mendapatkan ijazah tersebut.
Seperti yang dirasakan siswi SMAN 2 Kota Bengkulu atas nama Esa Dwi Aprianti, dirinya bahagia telah dibantu Walikota Bengkulu Helmi Hasan dalam mendapatkan ijazah.
“Terimakasih Pak Wali dan Wawali dan semua pihak yang telah membantu. Semoga pak wali dan wawali sehat terus dan selalu membantu warganya,” ucapnya.
Diketahui, Esa dikabarkan mengalami tunggakan sebesar Rp 4,8 juta dan atas bantuan Walikota Helmi ijazahnya pun didapatkan tanpa membayar sepeserpun.
Tak hanya di Kota Bengkulu, siswa atas nama Disky Windriawan, SMA 6 Bengkulu Tengah mengucapkan terimakasih atas bantuan dan arahan Walikota, sehingga dirinya mendapatkan ijazah.
“Terimakasih pak Walikota Helmi atas bantuan dan sarannya, alhamdulillah saat ini ijazah saya sudah di ambil. Terimakasih pak sekali lagi,” ungkap Disky.
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Kepahiang, ada 4 siswi SMAN 6 Kepahiang mendapatkan ijazahnya tanpa membayar sepeserpun.
Terkait hal ini, Walikota juga sudah meminta dengan tegas untuk seluruh pihak sekolah, terkhususnya SD, SMP, SMA negeri agar menyerahkan dan tak menahan ijazah siswa-siswinya.
“Tolong sangat minta tolong (sambil memohon dengan menunduk) berikanlah ijazah mereka, jangan ditahan. Itu hak siswa,” tegas Helmi.
Helmi juga mengungkapkan bahwa semua bangunan, pakaian hingga gaji pegawai ialah uang rakyat.
“Bangunan sekolah itu didirikan pakai uang rakyat, gaji guru, kepala sekolah uang dari rakyat. Dan saat ini rakyat sedang tidak berdaya, bukan tak mau membayar tetapi sedang tidak berdaya. Maka dari itu, berbaik hatilah dengan memberikan ijazah, jangan dipersulit,” tuturnya.
Bahkan, agar seluruh siswa-siswi di Indonesia tak ditahan ijazahnya oleh pihak sekolah, Helmi juga menyurati Presiden RI Joko Widodo.