KABARRAFFLESIA.com – Aksi balap liar di kawasan Wisata Pasir Putih Pantai Panjang Kota Bengkulu, membuat warga geram. Kekesalan warga itu dilaporkan ke Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi.
“Bang… Tolong kecek (sampaikan) ke pak wali n wawali bang. Tolong nian bang masalah balap liar di pantai diusut tuntas. Soalnya bang, aku kalau balik (pulang) dinas jam 9 (malam) itu kan kami lewat pantai. Nak (mau) copot jantung gara-gara orang balap liar itu. La (sudah) banyak masyarakat resah bang,” pesan Sostry, salah satu warga Kota Bengkulu melalui inbox Facebook (FB) wartawan.
Tidak hanya keluhan warga, bahkan aksi balap liar di Pantai Ujung Pantai Panjang tersebut sudah memakan korban warga yang melintas. Seperti Dwi Risky Nugroho, warga Kelurahan Bumi Ayu Kota Bengkulu, akibat ulah para pelaku balap liar Sabtu (21/8/2021) malam lalu, mengalami kecelakaan hingga mengalami pembekuan darah di kepala.
Kecelakaan yang dialami Dwi itu, berdasarkan penuturan ayahnya, bermula saat Dwi membonceng temannya. Di perjalanan tetapnya kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu, sepeda motor yang disopiri temannya menabrak motor diduga balap liar yang tiba-tiba belok mendadak, hingga menyebabkan Dwi dan temannya terjatuh.
Resah dengan aksi balap liar itu, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi kepada wartawan mengaku prihatin.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu segera akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, bersama-sama mengatasi aksi balap liar yang sudah sangat meresahkan.
“Kita akan koordinasi dulu sama pihak yang berwenang (polisi) terkait balap liar yang kerap terjadi di Pantai Panjang. Bagaimana nanti penindakannya, kita akan koordinasi,” kata Dedy Wahyudi, Jumat (27/8/2021).
Dedy Wahyudi menyebutkan, informasi yang ia terima, aksi balap liar yang terjadi di Pantai Panjang tidak hanya dilakukan oknum pemuda Kota Bengkulu saja. Melainkan banyak yang datang dari kabupaten. Terutama kabupaten tetangga seperti Bengkulu Tengah dan Seluma.
“Ini akan kita tindaklanjuti, karena selain meresahkan warga setempat, juga membahayakan warga kota yang melintas. Kemarin ada warga yang lapor, ketika pulang kerja karena lembur, dia lewat daerah pantai dan dia was-was saat lewat karena adanya aksi balap liar itu. Persoalan ini akan kita tindaklanjuti, tapi tetap kita akan berkoordinasi dengan pihak berwenang,” jelas Dedy Wahyudi.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bengkulu AKP Kadek Suwantoro juga mengungkapkan, pihaknya sebelumnya rutin melakukan patroli maupun razia terhadap balap liar di Pantai Panjang. Namun belakangan ini, kegiatan belum terlaksana seperti biasanya karena banyak anggota Satlantas Polres Bengkulu yang isolasi mandiri.
“Biasanya Tim Zebra-09 setiap malam rutin patroli di wilayah-wilayah yang dijadikan tempat balapan liar. Namun untuk beberapa waktu terakhir ini (karena covid), banyak anggota kita yang isolasi mandiri dan WFH (work from home). Sehingga kegiatan belum kita laksanakan. Namun kami sudah agendakan untuk melakukan penindakan lagi,” ungkap Kadek Suwantoro.