KABARRAFFLESIA.com – Pengamat Politik Uiversitas Bengkulu, Mirza Yasben menanggapi persoalan penahanan ijazah yang sedang marak terjadi saat ini.

Menurutnya Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah harusnya bisa meniru gerakan memerdekakan ijazah sebagaimana dilakukan oleh Walikota Helmi Hasan. Sehingga, tidak ada lagi kasus-kasus penahanan ijazah oleh sekolah.

“Gubernur harusnya keluarkan SE dan kemudian langsung lakukan koordinasi ke seluruh bupati agar kejadian penahanan ijazah tidak terjadi lagi di Provinsi Bengkulu,” kata Mirza, Jumat (3/9).

Mirza menilai, hakekat utama pembebasan ijazah itu adalah kemanusiaan. Helmi Hasan adalah contoh pemimpin yang tergugah atas keluhan siswa yang ijazahnya tertahan.

Jadi, sambungnya, adalah sebuah kewajaran bila Helmi Hasan membebaskan ijazah yang tertahan itu dengan membayar tunggakan siswa ke pihak sekolah, sebagaimana terjadi di SMKN 6.

“Dan memang ternyata, setelah itu viral. Banyak siswa yang mengadu ke wali kota, karena mengalami hal yang serupa,” imbuhnya.

Mirza pun membantah pernyataan beberapa pihak yang menyatakan itu politis, sebagai upaya perebutan kekuasaan. Sebab, Pilkada masih sangat jauh.

“Jadi saya pikir tidak benar bila gerakan memerdekakan ijazah ini dianggap politis. Karena gerakan-gerakan sosial seperti sudah sering dilakukan oleh Pak Wali,” ungkapnya.

Pun banyak kritik, Mirza berharap Helmi tetap menjalankan gerakan memerdekakan ijazah ini secara konsisten.

“Saat ini, semua orang memberikan acungan jempol pada pak wali,” pungkasnya.

Mirip Helmi, Ganjar Merdekakan Ijazah Siswa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here