KABARRAFFLESIA.com – Turunnya proyeksi pendapatan pada tahun anggaran 2021 disebut tidak bakal tertutupi dengan Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) yang ada. Hal itu diungkapkan anggota Banggar DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH, MH, Jumat (3/9).
“Dengan kondisi itu kemungkinan besar tidak banyak perubahan yang terjadi dalam APBD. Sebagaimana kita ketahui bersama, jika SILPA APBD tahun 2020 itu berkisar Rp 102,54 miliar,” kata Usin.
Namun, lanjut Usin, yang bisa dimanfaatkan hanya sedikit sekali dari total tersebut. Bahkan setelah dicermati, SILPA yang bisa dimanfaatkan atau diformulasikan tidak mampu menutupi proyeksi penurunan pendapatan pada APBD tahun ini.
Sehingga, masih kata Usin, dalam pembahasan APBD Perubahan tahun ini, tidak banyak kegiatan yang bakal berubah. Meskipun demikian singkronisasi, bahkan rasionalisasi harus tetap dilakukan.
“Karena bisa jadi, dengan penurunan pendapatan ada beberapa kegiatan yang anggarannya malah tidak tersedia. Sementara SILPA tidak mampu menutupi,” tegasnya.
Politisi Hanura itu menerangkan, namun terkait singkronisasi dan rasionalisasi itu baru diketaui secara pasti setelah dilakukan pembahasan APBD Perubahan.
“Dimana dalam pembahasannya nanti dilakukan komisi-komisi di DPRD Provinsi dengan OPD selaku mitra. Tentunya nanti akan kita bahas secara detail,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk pembahasan sendiri diagendakan mulai berlangsung pekan depan. Kalaupun nantinya terjadi pegeseran anggaran, tetap disesuaikan dengan program skala prioritas.
“Yang jelas menurunnya pendapatan, berdampak besar terhadap realisasi kegiatan. Apalagi kita tidak bisa berharap banyak dari SILPA,” tutupnya. (adv)