KABARRAFFLESIA.com – Seperti sudah jadi langganan, itulah yang terjadi setiap tahunnya di Kota Bengkulu apabila intensitas hujan tinggi membasahi kota hingga berhari-hari sehingga terjadinya banjir, entah itu akibat luapan sungai atau banjir kiriman dari hulu.

Permasalahan ini pun membuat Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi angkat bicara, ia ingin permasalahan ini benar-benar tuntas dengan mencari solusi terbaik.

“Tiap tahun kita dilanda banjir musiman. Setelah didalami, ternyata salah satu cara untuk mengurangi banjir ialah dengan membuat waduk di daerah-daerah rawan banjir. Secara logika, ketika air turun ke dataran rendah di kota Bengkulu, dengan adanya waduk maka air akan ditampung terlebih dahulu sebelum masuk ke pemukiman. Sehingga bisa mengurangi debit air atau resiko terjadinya banjir,” ucap Dedy kepada para awak media, Kamis (28/10/2021).

Untuk menjalankan semua rencana ini, Dedy mengatakan, ada campur tangan dari Pemerintah Pusat.

“Tetapi dalam jangka panjang, kita masih memerlukan campur tangan pemerintah pusat yakni berupa normalisasi sungai. Kedua, pemerintah terkait harus lebih tegas, karena pertambangan semakin banyak dibuka di pegunungan dan menyebabkan hutan menjadi gundul (berdasarkan foto satelit dan drone) yang memicu lubang-lubang besar sehingga menjadi penyebab banjir,” ungkapnya.

Dengan tegas, Dedy mengungkapkan, penanganan banjir bukanlah suatu hal yang sederhana. Karena bukan hanya persoalan drainase yang tidak sempurna, tetapi juga sering disebabkan oleh banjir kiriman.

Hal inilah yang menjadi pusat perhatian, karena sudah sejak beberapa tahun lalu Kota Bengkulu dilanda banjir dikarenakan banjir kiriman.

“Ada dugaan bahwa PLT Musi membuka irigasinya karena khawatir akan jebol, belum diketahui secara pasti karena pihak PLT belum mengakuinya. Tapi, intinya ialah menangani persoalan ini maka harus ada sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota. Karena seperti yang kita ketahui, Kota Bengkulu terletak di dataran rendah, hujan yang ada di hulu akhirnya membuat hilir menjadi banjir,” pungkas Dedy.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here