KABARRAFFLESIA.com – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bengkulu Dediyanto ikut menyoroti persoalan parkir di Kota Bengkulu. Ia pun turun langsung untuk melakukan sidak secara diam-diam.

“Parkir ini penuh misteri. Penetapan angka setoran kecil dibilang bocor. Penetapan angka besar dibilang tak manusiawi,” kata Dediyanto.

Pemerintah sendiri, sambung Dediyanto, memilih pengelolaan parkir agar dikelola pihak ketiga. Tujuannya, agar dikelola dengan profesional, mengacu pada prinsip rasionalitas dan ekonomis.

“Apakah angka (retribusi) sekarang kategori besar, sedang atau kecil? Itu bisa dijawab dengan uji petik secara profesional,” kata dia.

Dedi mengaku penasaran adanya pemegang SPT yang ngakunya rela nombok agar SPT yang tetap bertahan.

“Apa yang membuat pemegang SPT rela begitu,” pikir Dedi.

Dari info yang ida dapat, si pemegang SPT berasumsi bahwa mereka nanti akan kuasai lahan tersebut. Jadi walaupun nombok, lahan tersebut dalam penguasaan mereka.

“Saya bilang sampai kapanpun (penguasaan lahan itu) tak bisa, karena (lahan parkir) itu lahan pemerintah yang akan dikerjasamakan dengan prinsip profesional. Prinsip ini untuk mencegah kongkalingkong. Sehingga pemegang SPT bisa berubah kepada siapa saja,” paparnya.

DPRD, kata dia, mengajak semua stakeholder yang peduli untuk bergerak. Gunakan semua ilmu yang dimiliki untuk tracking berapa sebenarnya angka yg di peroleh dari titik parkir A, parkir B di zona tertentu.

“Karena ingat tiap zona beda nilai dan tiap titik di zona tersebut juga beda nilai karena ini terkait konsistensi kendaraan yang masuk pada wilayah tersebut,” kata dia.

Teuku Sarankan SPT Langsung Dipegang Jukir

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here