KABARRAFFLESIA.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu langsung tancap gas dalam mewujudkan Kota Bengkulu menjadi zero (nol) stunting.
Selasa (26/4/2022), Wakil Walikota Bengkulu dan juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kota Dedy Wahyudi bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Dewi Dharma beserta jajaran turun langsung ke lapangan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait percepatan penurunan stunting.
Road show sosialisasi percepatan penurunan stunting dimulai dari Kecamatan Gading Cempaka, setelah itu di Kecamatan Ratu Agung dan terakhir ialah Kecamatan Ratu Samban.
Di 3 kecamatan tersebut, Dedy menyampaikan tekad kuat Pemkot dalam menurunkan angka stunting, sehingga ke depan Kota Bengkulu menjadi kota zero stunting.
“Pemkot bertekad kuat menuju zero stunting. Maka dari itu, sub dan pos KB menjadi ujung tombak dalam menurunkan angka stunting ini dan insya allah saya akan selalu turun ke lapangan memastikan agar di Kota Bengkulu tak ada stunting lagi,” ujar Dedy.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Dewi Dharma mengatakan, pihaknya telah membentuk tim dalam mendukung program zero stunting.
“Iya kita membentuk tim percepatan penurunan stunting untuk Kota Bengkulu, ketuanya itu pak Wawali Dedy. Makanya kita secara beruntun melakukan aksi terhadap pencegahan stunting dengan membentuk tim dari kota hingga kelurahan, ada juga pembentukan dapur sehat cegah stunting dan aksi-aksi lainnya,” ucap Dewi.
DP3AP2KB juga akan melibatkan beberapa OPD terkait dalam mempercepat penurunan stunting.
“OPD lain juga akan turun dan dilibatkan, seperti menangani kemiskinan ekstrem, lingkungan tak sehat, sanitasi yang mempengaruhi kesehatan dalam hidup rumah tangga. Alhamdulillah dalam mewujudkan ini kita juga didukung beberapa program dari pusat,” tambahnya.
Targetnya, kata Dewi, DP3AP2KB akan membuat Kota Bengkulu zero stunting ditahun ini.
“Kita lakukannya ditahun ini dan berharap ditahun 2023 saat pendataan Kota Bengkulu ini zero stunting,” tuturnya.
Sebagai informasi, Kota Bengkulu berdasarkan data BKKBN pusat memiliki resiko anak lahir stunting sebanyak 1 orang pada 5 kelahiran jika dipresentasikan sebesar 25%.