KABARRAFFLESIA.com – Ahli Waris dan Pemuda Batak Bersatu Provinsi Bengkulu mengklarifikasi bahwa kegiatan yang berlangsung di TPU Air Sebakul 9 April 2023 bukanlah aksi demonstrasi. Namun itu adalah kegiatan ziarah dan bergotong-royong dengan seluruh ahli waris yang ada di lokasi tersebut.
Namun, Ketua Pemuda Batak Bersatu, Sabam Sihite menjelaskan sebelum ziarah bersama dilakukan, Satuan Polisi Pamong Praja berada di lokasi pemakaman. Itu membuat para ahli waris merasa tidak nyaman karena ziarah tersebut merupakan tradisi agama Kristen dalam menyambut dan merayakan Hari Paskah.
“Para ahli waris telah melaporkan kegiatan tersebut ke Polresta Bengkulu sebelum melakukan ziarah”, katanya.
Dia mengatakan, beberapa ahli waris juga meminta Satuan Polisi Pamong Praja untuk meninggalkan lokasi karena kegiatan tersebut hanya untuk berziarah dan berdoa. Namun, terjadi miskomunikasi antara Satuan Polisi Pamong Praja dan ahli waris sehingga para peziarah merasa tidak nyaman.
Seorang ahli waris juga menyebutkan nama Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sahat Situmorang, dalam salah satu pernyataannya. “Jika hal tersebut membuat Sahat Situmorang dan anggota Satpol PP tersinggung, maka Ahli Waris memohon maaf yang sebesar-besarnya,” katanya.
Ahli Waris dan Pemuda Batak Bersatu Provinsi Bengkulu menegaskan bahwa banyak berita yang tersebar pada 10 April 2023 yang menyatakan bahwa Pemuda Batak Bersatu melakukan tindakan arogan. Namun, mereka menegaskan bahwa itu tidaklah benar dan akan menyebarkan video yang lengkap dari Biro Pers Pemuda Batak Bersatu.
“Kehadiran Pemuda Batak Bersatu di Provinsi Bengkulu bertujuan untuk bergandeng tangan dengan pemerintah dalam membangun dan mensejahterakan daerah Provinsi Bengkulu serta menjaga kondusifitas di Indonesia,” kata dia.
Sumber : pikiran-rakyat.com