KABARRAFFLESIA.com – Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan gemakan salam Pancasila saat jadi inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6).
“5 jari harus kelihatan. Salam Pancasila,” jerit Helmi, disaut salam seruan serupa oleh peserta upacara.
Ketua DPW PAN Bengkulu ini tegaskan, Pancasila merupakan falsafah negara yang tidak hanya cukup dihafal. Tapi harus dirasakan dan ditunaikan oleh segenap elemen bangsa.
Pemkot Bengkulu sendiri, sambungnya, bertekad menjadikan kota ini sebagai kota yang relijius. Itu sebagai pengejawantahan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Kota Bengkulu harus menjadi tempat yang membawa kedamaian bagi semua yang berdiri di tanahnya,” kata dia.
Sebagai pengamalan sila kedua, lanjutnya, semua manusia harus diterima di Kota Bengkulu. Pemerintahnya bertekad menghadirkan kebahagiaan bagi semua manusia, apapun agama dan sukunya
“Kami memahami kemanusiaan adalah pasal tertinggi dari semua pasal yang ada,” kata dia
“Mulai dari walikota, wakil walikota, sekda dan semua pejabat diwajibkan mengasuh anak yatim,” imbuhnya.
Di Kota Bengkulu juga, kata Helmi, semua warga berhak mendapatkan kesehatan, baik pemilik kartu BPJS gratis dari pemerintah ataupun tidak.
“Bahkan di Jakarta, kita bangun berendo untuk rumah singgah bagi warga yang ingin berobat,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Helmi juga menegaskan bila Kota Bengkulu bukan Bumi Rafflesia. Tapi Bumi Merah Putih.
Memang faktanya, di Kota Bengkulu tak tumbuh bunga Rafflesia. Tapi di tanah kelahiran Fatmawati ini, bendera merah putih dijahit.
“Kota Merah Putih adalah chapter sejarah perjuangan Bengkulu untuk republik ini dan Rafflesia adalah bab sejarah kolonialisme Inggris di Bengkulu,” kata adik Mendag Zulkifli Hasan itu.
Karena merah putih ini, kata dia, semua warga harus bersatu.
“Tidak boleh ada gibah, ada fitnah di Kota Bengkulu,” tutupnya.