KABARRAFFLESIA.com – Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu Helmi Hasan menjadi sosok terkuat sebagai calon gubernur mendatang. Sebab, elektabilitas Helmi berada paling puncak diantara tokoh-tokoh lainnya.
Dari hasil survey yang dilaksanakan MSCI (Media Survey Center Indonesia), elektabilitas Helmi Hasan mencapai 39,1%. Ia bahkan berhasil mengungguli petahana, Rohidin Mersyah, yang hanya berada di angka 30,3%.
Helmi dan Rohidin memang paling tinggi diantaranya tokoh yang lain. Di posisi ketiga misalnya, ada Agusrin yang hanya berada di angka 5 %. Disusul oleh Mian (4,5%), Rosjonsyah (3,4%), M Saleh (3,3%), dan Imron Rosyadi (1,7%).
Untuk menjadi Wakil Gubernur, nama Helmi Hasan juga berada di puncak. Elektabilitasnya mencapai 15%, mengungguli Rosjonsyah yang hanya 10,3%). Sosok yang layak jadi Cawagub lainnya adalah Agusrin (6,4%), Mian (5,7%), M Saleh (5,3%), Feri Ramli (4,8%), dan lainnya.
MSCI juga memotret alasan masyarakat Bengkulu memilih gubernur. Misalnya :
- Kinerjanya baik
- Berpengalaman
- Perhatian sama Rakyat
- Pribadinya Menarik dan Baik
- Cerdas dan solutif
- Dekat dengan rakyat
- Sering Membantu Masyarakat
- Jujur/Dapat Dipercaya
- Populer/Terkenal
- Religius
- Asli Putra Daerah
- Tokoh Disegani
- Bersih/tidak terlibat KKN
- Sama Suku/Ormasnya
- Lainnya
- TT/TJ
Namun, dikatakan Direktur Eksekutif MSCI Helmi Pangabean, posisi Helmi Hasan masih belum aman. Sebab, 40,4% pemilih masih bisa merubah pilihannya pada Pilgub mendatang.
Ada beberapa alasan kenapa perubahan pilihan bisa terjadi. Diantarantanya :
- Belum mengenal kandidat lain
- Melihat program kerja yang lebih baik
- Melihat visi misi terlebih dahulu
- Melihatnya pasangannya nanti
- Jika ada kandidat lebih baik
- Kurang puas dengan kinerja gubenur saat ini
- Masih belum yakin dengan partai pengusungnya.
“Besarnya angka pilihan bisa berubah ini juga harus menjadi catatan untuk PAN,” kata Helmi.
Untuk diketahui, ada 1.200 responden yang disurvey oleh MSCI. Mereka tersebar diambil dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu dengan mekanisme presentase jumlah penduduk.
