KABARRAFFLESIA.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Bengkulu terus berupaya untuk menekan tingkat pasien malaria di daerah ini. Hal ini disampaikan oleh Wakil Walikota Dedy Wahyudi saat menyambut Tim Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI, di ruang kerjanya, Jumat (30/8).
Adapun Tim Penilai Eliminasi Malaria Kemenkes RI yang hadir adalah DR Lukman Hakim, Hariyanto dan Letkol I Made Suarja dari Puskes TNI. Ketiga Tim penilai ini sudah melakukan rangkaian kunjungan sejak 27 Agustus lalu.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, kunjungan ke instalasi farmasi hingga uji petik kasus malaria ke rumah penderita. Kunjungan ini akan berakhir pada 31 Agustus 2019.
Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menyampaikan kegiatan tim ini sangat sejalan dengan keinginan Pemerintah Kota Bengkulu. Dengan tereliminasinya penyakit malaria maka cita-cita mewujudkan masyarakat Kota Bengkulu yang cerdas dan sehat bisa dicapai.
“Harapan kita predikat layak anak dapat dipertahankan, dan kedepan sertifkat bebas malaria pun akan diterima oleh Masyarakat Kota Bengkulu,” jelas Dedy.
Menurut Dedy, saat ini masyarakat Kota Bengkulu sudah sadar akan penyakit malaria. Masyarakat tahu malaria tidak hanya dibasmi dengan fogging. Ini dapat dilihat dari intensitas permintaan masyakat akan fogging.
“Alhamdulillah pemahaman masyarakat semakit baik, karena tidak hanya fogging untuk membasami nyamuk, tapi dengan mengubur barang bekas, mengurangi air tergenang dan lainnya” ungkap Dedy.
Dalam kesempatan ini, ia juga menceritakan program Jemput sakit Pulang Sehat (JSPS) yang ada di Kota Bengkulu. Dimana, Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu berkunjung ke warga yang sakit dan merujuk warga tersebut.
“Kemarin kita rujuk warga ke Palembang menggunakan Alphard BD 1 A yang baru saja dipakai 1 bulan. Ini kita lakukan karena mobnas tersebut adalah milik seluruh warga Kota Bengkulu,” tambahnya.
Sementara itu, Letkol I Made Suarja dari Puskes TNI menyampaikan bila pemerintah saat ini tengah berusaha keras untuk membasmi AIDS/HIV, TB dan Malaria (ATM).
“Kita bersama tim fokus di pemberantasan malaria, karena biasa penempatan diluar kota dan ketika pulang mmbawa endemik malaria ke kotanya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, DR Lukman Hakim dari Kemenkes memaparkan penyakit malaria di Bengkulu itu khas. Dimana jenis malaraia ini biasa disebut malaria teresiana.
“Perlu diketahui pengobatannya 3 sampai 14 hari. Kuncinya kalo positif malaria ya harus berobat sampe tuntas,” jelasnya. (MC)