Bagian 1

Oleh : Yudha Baros*

SEBAGAI seorang Walikota Bengkulu, Helmi Hasan selalu mengajak masyarakat untuk berbuat kebaikan. Terlebih, Helmi Hasan selalu mengajak masyarakat untuk memakmurkan rumah ibadah agar Kota Bengkulu diturunkan keberkahan dari langit dan dikeluarkan keberkahan dari bumi.

Beranjak dari mewujudkan Kota Bengkulu yang religius dan bahagia, Helmi Hasan melaksanakan amanahnya sebagai Walikota Bengkulu dengan mengamalkan ajaran dalam Al Quran dan Hadits, serta mengamalkan apa yang dilakukan baginda Rasulullah SAW.

Berbicara terkait kepemimpinannya, Helmi Hasan bekerja bersama dengan Wakil Walikota Dedy Wahyudi. Tandem yang familiar dengan enerjik, cerdas dan inovatif ini tak lain adalah ‘kando’ Helmi Hasan sejak menjadi aktivis kampu, yang kemudian menjadi seorang jurnalis di stasiun TV terbesar se-Bengkulu.

Helmi – Dedy dipilih oleh rakyat dalam pesta demokrasi Pilwakot Bengkulu tahun 2018. Saat itu, Helmi Dedy mampu mengungunguli 3 pasangan lainya yang juga mumpuni memiliki kredibilitas yang tinggi.

Siapa yang menyangka Helmi Dedy akan dipilih oleh rakyat? Tentu semua masih ingat, waktu masa kampanye mencari dukungan dan simpati masyarakat, Cawako Helmi Hasan saat itu tidak ikut. Ia lebih memilih melaksanakan ibadah khuruj ke luar negeri.

Tentu itu menjadi keresahan tim sukses Helmi – Dedy saat itu.

“Bagaimana mungkin kita akan menang jika hanya Dedy Wahyudi bersama timses baik itu dengan relawan Helmi – Dedy, keluarga, BM PAN dan timses lainnya yang melaksanakan mencari dukungan dan masyarakat.”

Disisi lain, saya lebih tau mengapa Helmi Hasan milih untuk khuruj dibandingkan dengan kampanye.

“Semuanya yang di dunia ini harus percaya akan takdir Allah. Bukan dengan kampanye kita akan menang dalam pertarungan Pilkada, namun hanya dengan pertolongan Allah yang akan memudahkan setiap urusan kita, apapun itu mintalah hanya dengan Allah SWT,” kata Helmi Hasan, suatu waktu.

Usai dinyatakan menang pemilu, Helmi Dedy dilantik Gubernur Bengkulu pada tanggal 24 September 2018. Dengan modal tekad mewujudkan Kota Religius dan Bahagia, Helmi – Dedy pun langsung bekerja cepat untuk mewujudkan pembangunan Kota Bengkulu.

Di awal kepemimpinannya, Helmi – Dedy fokus dengan berantas tempat tempat yang diduga menjadi sarang maksiat. Salah satunya menutup warung remang di Pantai Panjang yang selama ini dengan sangat vulgar menjual minuman haram, gemerlap lampu kedap kedip, dentuman musik DJ serta menyediakan wanita untuk melayani tamu yang ingin ditemani.

“Satu kali kita tegur untuk berhentikan aktivitas di warem namun masih dilakukan, dua kali kita kembali berikan peringatan malah belum juga diindahkan dan terakhir dengan cara pamungkas merobohkan bangunan warung warung yang berdiri diatas tanah pemerintah,” kata Dedy Wahyudi.

(Bersambung)

*Penulis adalah warga Kota Bengkulu

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here