KABARRAFFLESIA.com – Sebanyak 1.000 kepala Desa/kelurahan rawan bencana se-provinsi Bengkulu mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Pemkot Bengkulu, di Mercure Hotel, Minggu (22/12/2019).
Pelatihan yang dimotori BPBD Kota Bengkulu ini dibuka langsung oleh Walikota Helmi. Ia mengatakan, pelatihan ini merupakan sebuah program pusat gabungan provinsi, kota dan kabupaten di Bengkulu.
“Pelatihan ini adalah solusi untuk Pemerintah Provinsi, Kota dan Kabupaten sehingga nanti kedepan kita sudah siap siaga dalam menghadapi bencana agar tidak terjadi kepanikan nantinya. Karena Kota Bengkulu merupakan salah satu daerah rawan bencana,” katanya.
Kegiatan ini, lanjutnya, dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pencegahan dan pengurangan resiko terjadinya bencana di wilayah rawan bencana alam.
“Kita belajar dari Jepang, yang juga termasuk daerah rawan bencana tapi ketika bencana datang tidak banyak menelan korban jiwa, hal itu yang harus kita pikirkan untuk mengurangi korban bencana,” ungkapnya.
Ia berharap masyarakat Kota Bengkulu agar memakmurkan masijid dan non muslim memakmurkan tempat ibadahnya. Karena ini salah satu untuk mencegah terjadi bencana yang terjadi di bengkulu.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu Selupati menyampaikan bahwa kota Bengkulu menjadi sebagai pusat pelatihan kesiapsiagaan bencana.
“Apabila terjadi bencana kita harus saling bergotong royong, saling bersatu untuk membantu korban bencana,” ucapnya
Hal senada juga disampaikan Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramly. Menurutnya, seluruh kepala desa dan lurah-lurah di Bengkulu Tengah juga mengikuti pelatihan tersebut.
“Semoga ilmu yang akan didapat bermanfaat untuk masyarakat Bengkulu dengan melakukan segala macam bentuk pelatihan,” ujarnya.
Ia menambahkan, para masyarakat diberikan sosialisasi untuk pencegahan terjadinya bencana seperti tidak mendirikan pondok-pondok di lereng-lereng bukit.
“Ini supaya mengurangi terjadinya longsor yang mengakibatkan banjir,” sampainya.
Untuk diketahui, pelatihan ini diikuti sebanyak 1000 Kepala Desa dan Lurah di Provinsi Bengkulu yang berasal dari Kabupaten Bengkulu Tengah, Lebong, Bengkulu Utara.