KABARRAFFLESIA.com – Bukan hanya sekolah dan universitas di Kota Bengkulu saja yang diliburkan selama 14 hari sebagai upaya antisipasi menyebarkan virus covid-19 atau corona, Pemerintah Kota (pemkot) Bengkulu juga sudah minta semua tempat-tempat hiburan malam di Kota Bengkulu berhenti beroperasi sementara selama 14 hari.

Selasa malam (17/3/20) Satpol PP Kota Bengkulu dipimpin langsung Saipul Apandi selaku kasat menggelar sosialisasi ke tempat hiburan malam di 3 kecamatan yakni Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Ratu Agung dan Kecamatan Kampung Melayu. Ini atas instruksi langsung Walikota Bengkulu Helmi Hasan.

Satpol PP bergerak dibackup anggota Polsek Ratu Agung, Polsek Ratu Samban dan Polsek Kampung Melayu yang masing-masing kapolseknya turun langsung dalam kegiatan itu. Juga ikut Asisten I Setdakot Bujang HR, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPBD dan OPD terkait yang merupakan tim terpadu dalam penanganan masalah virus corona ini.

Tim bergerak menyisiri sepanjang pantai dan mendatangi setiap kafe atau diskotik yang sedang beroperasi atau buka diantaranya Rainbow, Malibu, RH, Cassablanka dan lainnya.

Saipul Apandi menemui pemilik atau pengelola tempat hiburan itu bersama beberapa orang karyawannya dan memberikan sosialisasi tentang virus corona. Ia mengatakan virus corona ini sudah mengancam masyarakat dunia, termasuk Kota Bengkulu.

Oleh karena itu Saipul menyampaikan pesan walikota Helmi Hasan untuk tidak membuka tempat hiburan itu sampai 14 hari ke depan sampai dinyatakan aman. Kemudian tidak menerima karyawan baru dari luar Provinsi Bengkulu. Apabila masih mau buka, diminta mengurangi jam operasi dan harus menyiapkan handsanitiser untuk cuci tangan.

Selain itu, Saipul juga memberikan surat edaran dari walikota yang harus ditempel di tempat usaha agar dibaca oleh setiap pengunjung. Kemudian petugas dari Dinkes Kota Bengkulu mengecek suhu badan beberapa karyawan di tempat huburan ini menggunakan alat yang sudah disiapkan.

“Kita sekedar mengimbau dan mengingatkan. Tadi cuma ada 1 orang di kafe royal yang suhu badannya cukup tinggi yakni 38 derajat. Maka kita sarankan istirahat di rumah, tidak usah kerja dulu, jangan keluar rumah,” ujar Saipul.

Karyawan tempat hiburan lainnya rata-rata suhu tubuhnya 36 derajat. “Kalau 36 normal. Pokoknya khusus pengusaha atau pemilik tempat hiburan malam jangan dulu terima karyawan baru apalagi didatangkan dari luar provinsi. Juga harus siapkan antiseptic dan handsanitiser,” kata Saipul.

Dari kafe-kafe di pantai panjang, tim menuju ke RT 8 eks lokalisasi Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu. Namun di perjalanan menuju ke sana tim juga mendatangi beberapa warung remang-remang (warem) yang menjual tuak.

Pemilik warung tuak langsung diberikan sosialisasi agar menutup tempat usahanya itu. Kemudian semua minuman tuak yang ada di sana langsung dibuang dan pengunjung disuruh pulang.

Saat memasuki komplek eks lokalisasi, tim juga mengingatkan bahaya virus corona kepada wanita penghibur atau PSK yang ada di sana, termasuk kepada pengunjung. Rata-rata mereka berasal dari Bandung tapi sudah lama bekerja sebagai PSK di sana, jauh sebelum munculnya kasus virus corona.

“Kita diinstruksikan walikota dan wawali untuk mengantisipasi virus corona yang sudah meresahkan dunia ini. Makanya malam ini kita mensosialiasikan itu. Kita imbau menutup tempat usahanya sampai 14 hari ke depan,” demikian Saipul.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here