Salah satu aset bangunan milik Pemkot Bengkulu adalah gedung balai adat yang berlokasi persis di sebelah Mapolres Bengkulu. Gedung yang selama ini belum begitu difungsikan itu akan disulap atau dialih fungsikan oleh Walikota Bengkulu Helmi Hasan menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Fadhilah Kota Bengkulu.
Selasa siang (19/1/2020), Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan wakil walikota Dedy Wahyudi bersama Kepala BPKAD, kadis PUPR, Kepala Kesbangpol, Komisaris dan Direktur PT BPRS Fadhilah datang untuk meninjau kondisi gedung balai adat Kota Bengkulu.
Saat tiba di sana, tampak gedung dalam kondisi terkunci dan sekelilingnya tertutup dengan pagar dari seng. Setelah dibuka, rombongan walikota langsung masuk melihat sekeliling gedung dan ruangan di dalam gedung.
Gedung yang diresmikan tanggal 15 Maret 2012 Itu tampak megah, besar dan masih terlihat kokoh, meskipun sedikit kotor karena cukup lama tidak difungsikan. Pertama Helmi melihat bagian luar dan belakang gedung.
Di belakang gedung ada tanaman pohon pisang yang ternyata masih merupakan aset milik Pemkot Bengkulu, seperti yang disampaikan Kadis PUPR Noprisman kepada walikota di lokasi.
Helmi ingin lahan di bagian belakang tempat pohon pisang itu nanti dihotmix dan bisa digunakan untuk areal parkir bank BPRS Fadhilah. “Oh, itu punya kita juga. Ya nanti dihotmix bisa untuk lahan parkir,” ujar Helmi.
Kemudian rombongan walikota juga mencoba meninjau bagian dalam gedung yang cukup luas. Dari obrolan walikota dengan kepala Kesbangpol, kepala BPKAD dan Kadis PUPR, baian dalam gedung yang luas itu akan disekat-sekat lagi untuk ruang kerja pegawai bank BPRS Fadhilah.
Gedung masih perlu direnovasi lagi karena tampak bagian dinding ada yang lembab diduga karena bocor kena air hujan yang merembes. Bahkan bagian lantai dalam gedung ada genangan air hujan. Kemudian jendala kaca terlalu lebar dan terlalu banyak sehingga dinilai rawan.
“Keamanannya harus betul-betul dijaga. Makanya perlu satpol PP di sini. Soal air di lantai ini, tolong kadis PUPR diakali bagaimana jangan sampai masuk air ke dalam,” ujar Helmi.
Menurut Helmi, gedung itu terlalu besar dan luas apabila hanya digunakan untuk bank BPRS Fadhilah. Maka selain BPRS, kata dia rencananya BazNas dan Kesbangpol juga akan berkantor di sana.
“Insya Allah ini kita akan jadikan untuk bank BPRS Fadhilah, bank kito nian. Nanti di atas (lantai dua) bisa untuk BazNas. Dibawahnya juga kita akan rancang tempat OPD terkait,” demikian Helmi. (adv)