Provinsi Bengkulu kembali meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Tahun ini, Bengkulu dinobatkan sebagai provinsi terbaik kategori perencanaan dan capaian pembangunan setelah Sumatra Barat dan Jabar. Sedangkan tahun lalu, provinsi ini bertengger bersama Jateng dan Jatim pada penaugerahan PPD 2020.
“Alhamdulillah, kita kembali meraih PPD dari Bappenas. Penghargaan ini tentu menjadi motivasi kita bersama agar perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kedepan bisa menjadikan Bengkulu semakin maju dengan masyarakatnya yang selalu optimis. Intinya prestasi ini patut kita syukuri,” ucap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai penganugerahan PPD 2021 secara virtual, Selasa (04/05/2021).
Kembali diraihnya PPD, lanjut Rohidin, bukan sekadar prestasi prestisius yang dinilai oleh pihak berkompeten. Lebih dari itu, PPD juga memberikan manfaat untuk seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan, baik pemerintah maupun non pemerintah.
“Buat pemerintah, harus fokus memperkuat koordinasi dan sinkronisasi untuk perencanaan serta pelaksanaan pembangunan nasional juga pembangunan daerah. Kita yang di daerah tentu terus belajar bagaimana mewujudkan pembangunan yang berkualitas,” papar Rohidin.
Seperti diketahui, Provinsi Bengkulu mengangkat tema “Aksi Padu Investasi untuk pemulihan ekonomi daerah melalui inovasi pelayanan, promosi, dan kolaborasi pembangunan”. Peluang dan pertumbuhan investasi di Bengkulu menurut Rohidin adalah sektor yang menjadi fokus pembangunan. Dirinya menyakini, dengan terhubungnya Pelabuhan Pulau Baai dengan Tol Trans Sumatra, maka investasi di Bengkulu bakal kian menguat.
“Tahun ini dan tahun depan memang fokus pada pemulihan ekonomi. Pemprov Bengkulu dengan potensi daerah yang dimiliki, tentu akan menyinkronkan dengan kebijakan pemerintah pusat, yakni bagaimana mendongkrak investasi dan ekspor. Disisi yang sama kita juga harus mempersiapkan segala sesuatu, bahwa Bengkulu adalah daerah tujuan investasi yang menjanjikan,” jelas Rohidin.
Penganugerahan PPD dilaksanakan Kementerian PPN/Bappenas pada Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2021 dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang mengusung tema “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. Dalam Pembukaan Musrenbangnas 2021 yang dilaksanakan secara daring dan luring dari Istana Merdeka, Presiden RI Joko Widodo menegaskan pentingnya mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkualitas.
“Pertumbuhan ekonomi harus inklusif, harus menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah Sustainable Development Goals. Pertumbuhan ekonomi harus menjadi mesin bagi pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi baik antar daerah, atau desa dan kota,” pesan Presiden RI Joko Widodo.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menekankan pentingnya mewujudkan 2022 sebagai tahun pemulihan ekonomi, tahun bangkitnya Indonesia dari pandemi dengan sebagai landasan menuju Indonesia Maju pada 2045. Pemulihan ekonomi didukung oleh berjalannya reformasi struktural yang meliputi reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem perlindungan sosial, serta reformasi pendidikan dan keterampilan. Pemulihan ekonomi dilakukan melalui dua strategi utama, yaitu pemulihan daya beli dan usaha serta diversifikasi ekonomi.
“Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi tersebut, tantangan Indonesia tidak saja Pemulihan Ekonomi Nasional, namun juga Transformasi Ekonomi dalam jangka menengah dan panjang yang harus dilakukan dari sekarang. Transformasi Ekonomi ini dilakukan melalui dua strategi utama, yaitu mengubah struktur perekonomian dari lower productivity to higher productivity sectors dan meningkatkan produktivitas di masing-masing sektor,” demikian tegas Menteri Suharso sebagaimana dikutip dari rilis bappenas.go.id.
Sementara, Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Isnan Fajri mengapresiasi seluruh tim penyusun yang terlibat. Menurutnya PPD merupakan penghargaan level nasional yang tak mudah untuk diraih. Publikasi soal diraihnya kembali PPD tahun ini oleh Provinsi Bengkulu, kata Isnan, merupakan hal yang patut dan perlu dilakukan pemerintah. Ini bukan untuk unjuk gigi sebuah kebanggaan atau gagah-gagahan, tetapi karena mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat.
“PPD ini menjadi motivasi kita bersama agar pembangunan ke depan semakin baik. Tidak kalah penting, ini adalah hasil dari seluruh pihak, tak cuma pemda saja. Ada NGO, ada tokoh masyarakat, ada wartawan berikut media, ada akademisi dan profesional, dan seluruh pihak yang berkontribusi dalam perencanaan serta pelaksanaan pembangunan,” tutup Isnan. (adv)