Teuku Zulkarnain adalah salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Kota) Bengkulu dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Ia melanjutkan periode keduanya setelah terpilih kembali periode 2019 – 2024.
Teuku Zulkarnain putra asli Provinsi Aceh, mulai dari pendidikan SD hingga SMA ia selesaikan ditempat kelahirannya. Kemudian setelah lulus SMA tahun 1993 dirinya memutuskan untuk merantau mencari uang ke Jakarta agar bisa melanjutkan pendidikan di Perguruan tinggi.
“Saya tetap bisa sekolah SMP hingga SMA dengan mengandalkan beasiswa. Kemudian tamat SMA saya langsung merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dengan niat uangnya agar bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi (kuliah),” ujar Teuku.
Lanjutnya, tahun 1993 di Jakarta dirinya pernah menjadi kondektur metromini di blok M, pernah menjual sayur, menjual petasan, menjual durian dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyisihkan sedikit uang hasil kerja untuk menabung.
Kemudian setelah 2 tahun di Jakarta dan uang terkumpul, Teuku mulai mencari perguruan tinggi. Ketemulah Universitas Bengkulu (UNIB) yang saat itu sedang berkembang dan biaya kuliah paling murah se-Indonesia saat itu.
“Saya pun tertarik dengan Unib, selain karena biaya kuliahnya murah saat itu, Unib dekat juga dengan pantai, kebetulan saya sangat suka pantai, kemudian saya mendaftarkan diri singkat cerita duduklah di Fakultas Ekonomi,” lanjut Teuku.
Selama jadi mahasiswa di Bengkulu, ia sangat aktif di organisasi kampus dan dirinya dikenal bisa bergaul dengan siapapun. Lalu kemudian ia kenal dengan salah satu junior atau adik tingkatnya bernama Helmi Hasan yang kini menjadi orang nomor 1 di Kota Bengkulu (walikota, red).
Singkat cerita, Teuku menyelesaikan kuliah tahun 2000 dan lanjut merantau kembali ke Jakarta. Di Jakarta ia kembali mencari uang dengan berdagang beras. Walaupun sudah meyandang gelar sarjana, Teuku tidak mau jadi pedagang beras.
“Prinsip saya cari uang itu apa saja yang penting halal. Saya juga pernah dagang petasan dan dagang durian. Suatu hari saya bertemu lagi dengan salah satu Junior saya pak Helmi Hasan. Kami ngobrol-ngobrol lagi tentang Bengkulu. Kami merasa Bengkulu ini adalah rumah kedua kami. Bicara cita-cita, muncul suatu motivasi beliau (Helmi) ingin memimpin Kota Bengkulu,” sampai Teuku.
Kemudian Helmi meminta Teuku kembali ke Bengkulu hingga akhirnya tahun 2010 ia putuskan pulang ke Kota Bengkulu. Tapi tahun 2011, ia sempat kembali ke Jakarta lagi. Kemudian Helmi menyuruh dia ke Bengkulu lagi.
“Nah saat itu pak Helmi Hasan nyuruh saya nyalon di legislatif karena kata dia agar eksekutif dengab legislatif bisa saling bersinergi dengan baik. Sebab antara saya dengan pak Helmi selama ini selalu dapat bekerjasama dengan baik dalam segala hal,” ujarnya.
Berkat keyakinan, doa dan usaha akhirnya Teuku berhasil duduk di DPRD Kota Bengkulu dengan perolehan suara terbanyak. “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, itu mungkin bagi Allah. Saya mencalon di legislatif dengan modal yakin serta doa dari Ibu saya,” kata Teuku.
Teuku melanjutkan, di periode kedua saat mencalon lagi ia mendapat suara yang lebih banyak dari periode pertama. Saat ini, ia menjabat Ketua Komisi I di DPRD Kota Bengkulu. (adv)