KABARRAFFLESIA.com – Ferlando Herdian, salah satu pebalap berdarah Bengkulu yang berkiprah di Asian Road Racing Championship (ARRC) mengaku siap untuk ikut andil memajukan olahraga otomotif di Bengkulu.
Pasalnya, ia mengaku prihatin dengan kondisi olahraga otomotif di daerah ini yang terkesan dikesampingkan.
“Kami sangat mengapresiasi ide Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi yang ingin membangun sirkuit non permanen di Bengkulu,” jelasnya, Selasa (31/8).
Menurut Ferlando, Bengkulu pernah berjaya dan menjadi barometer dunia balap nasional. Bahkan, pebalap Bengkulu selalu dihitung dan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Untuk diketahui, Ferlando sendiri kerap naik podium, dan mengharumkan nama Indonesia di Asia. Ada juga pebalap Bengkulu lainnya seperti Dedi Candra dan Window selalu ikut dalam gelaran PON dan Kejurnas.
“Sudah dua kali PON ini, Bengkulu tak pernah lagi mengirimkan atlet balap. Ini tentu sangat memprihatinkan,” ucap Lando.
Jayanya olahraga otomotif Bengkulu pada kurun 2001 – 2006 itu, kata Lando, harusnya bisa dipertahankan dan ditingkatkan.
“Dulu kami berangkat PON dengan sederhana, biaya seadanya tapi punya kans untuk menang. Harusnya kondisi itu diperbaiki, bukan malah tidak diurus seperti sekarang,” ungkap pria yang lahir 1990 itu.
Dianaktirikannya olahraga otomotif ini, sambungnya, membuat anak-anak Bengkulu akhirnya memilih jalur balap liar. Sebab, tanah kelahiran Fatmawati ini tak memiliki sirkuit. Turnamen-turnamen di Bengkulu juga sepi.
“Saya sendiri siap jiwa dan raga untuk ikut andil dalam memajukan olahraga otomotif Bengkulu, seperti menjadi pelatih dan melakukan pembinaan,” ujarnya.
Senada, Dedi Candra dan Window, juga mengaku siap untuk ikut andil untuk memajukan olahraga otomotif di Bengkulu.
Terpisah, Kabid Roda Dua, IMI Provinsi Bengkulu, Gerry Duta, juga mengapresiasi rencana pembangunan sirkuit non permanen yang digagas Wawali Dedy Wahyudi. Ia harap ini bisa menekan balap liar di Bengkulu.
Dalam kesempatan itu, ia pun mengimbau agar semua stakeholder yang menyangkut atlet bersinergi untuk membina dan memajukan olahraga, khusunya otomotif.
“Kepala daerah, mulai dari bupati, walikota, dan gubernur, organisasi cabor, KONI, dan swasta harus bersinergi untuk memajukan olahraga otomotif di Bengkulu,” demikian sarannya.