KABARRAFFLESIA.com – Pandemi Covid-19 telah menjadi disruptor terbesar pada abad ke-21 yang tidak pernah terduga sebelumnya. Namun, hal ini tidak menghalangi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Perguruan tinggi dituntut mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan.
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat itu bertujuan untuk meningkatkan peran dosen di perguruan tinggi dalam melaksanakan Abdimas melalui penerapan Ipteks, meningkatkan kandungan nilai komersial dan akademis hasil-hasil pengabdian yang diaplikasikan kepada masyarakat.
Universitas Terbuka (UT) Bengkulu pun melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Peningkatan Kinerja Pemasaran UMKM Di Provinsi Bengkulu Melalui Penerapan Teknologi Pemasaran Digital”.
Keegiatan abdimas itu dilaksanakan pada usaha pembuatan keripik tempe yang berlokasi di Jalan Muhajirin Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu.
Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh UT Bengkulu ini dilakukan dalam beberapa tahapan pelatihan yang telah dilaksanakan sejak Agustus 2021.
Pada kegiatan abdimas ini dilakukan pelatihan mengenai menerapkan sistem kanalisasi pelanggan, desain penyajian kemasan produk, pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan produk serta cara menentukan harga pokok penjualan.
Dalam pelaksanaanya peserta merupakan pelaku usaha keripik tempe yang tergabung pada kelompok pemberdayaan PKH Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu.
Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Terbuka diketuai oleh Dosen Manajemen Universitas Terbuka Herry Novrianda, S.E.,M.M. dan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu yaitu Aan Shar, S.E.,M.M. dan Debby Arisandi, MBA sebagai anggota tim.
Herry Novrianda menjelaskan pemanfaatan pemasaran produk oleh pelaku bisnis di Bengkulu melalui media digital /digital marketing masih belum maksimal.
“Melalui kegiatan abdimas ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk mitra melalui pemanfaatan teknologi digital,” kata dia.
Berkembangnya teknologi digital dan internet dalam dunia pemasaran berimbas pada perubahan pola hidup dan transaksi masyarakat yang semula secara konvensional (offline) menjadi digital (online). Melalui kegiatan ini mitra abdimas diharapkan mampu memahami bagaimana memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan penjualan dan daya saing produk sehingga lebih diminati serta dapat berkembang menjadi usaha yang lebih besar lagi.
Sementara itu, Pendampinh PKH Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu yaitu Ibu Marsellina Fitri, M.Si., mengucapkan terima kasih kepada UT Bengkulu. Ia harap, pelatihan ini biaa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para peserta dalam pemanfaatan teknologi untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan.
Untuk diketahui, selain pelatihan mengenai bagaimana memanfaatkan digital marketing sebagai media pemasaran produk, tim pengabdian kepada masyarakat IT juga memberikan bantuan mesin pemecah kedelai kepada mitra dengan harapan dapat menunjang proses produksi yang produktif lagi.
Susmi Daryani, selaku pemilik usaha mitra abdimas menyampaikan terimakasih pada UT Bengkulu yang telah bersedia membantu dalam meningkatkan usaha keripik tempe mereka.
Dukungan dan apresiasi kegiatan ini juga diberikan oleh Bapak Ahmad Sukri, SH., selaku Lurah Dusun Besar. Ia menyampaikan kegiatan semacam ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan nyata yang terjadi pada masyarakat khususnya warga kelurahan Dusun Besar.
“Kegiatan semacam ini tentunya sangat membantu para pelaku UMKM di kelurahan kami untuk dapat terus maju dan berkembang,” kata dia.