KABARRAFFLESIA.com – Kunjungan Walikota Bengkulu Helmi Hasan ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI mendapat sambutan hangat dan apresiasi dari salah satu pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Dengan membawa proposal, Helmi menyampaikan tujuannya untuk mengajukan beberapa program Pemkot Bengkulu kepada Kemensos.
“Salah satu yang kita bahas ialah Menteri yang dulu ingin membantu Pemkot dalam penanggulangan banjir di Tanjung Agung dan Tanjung Jaya. Secara teknis, mereka akan menelusuri lagi dan berkomitmen akan membantu. Ini ialah salah satu upaya kita terkait kondisi daerah Kota Bengkulu yang sering terkena banjir, dan insya allah ini nanti akan ditindaklanjutinya,” jelas Helmi Jumat (1/10/2021) di Jakarta.
Kata Helmi, pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial juga menyampaikan beberapa program Kemensos untuk berbagai daerah di Indonesia.
“Banyak program yang disampaikan ke kita, tapi karena refocusing jadi belum memungkinkan untuk tahun ini. Insya allah tahun depan akan banyak bantuan dalam hal penanggulangan bencana seperti logistik yang meliputi peralatan dan sebagainya,” ungkap Helmi.
Agar dapat melihat kondisi Kota Bengkulu dengan jelas terkait masalah banjir, Helmi mengundang Mensos untuk ke Kota Bengkulu.
“Iya, kita undang untuk melihat kondisi yang lebih dekat. Tak hanya itu, dari pertemuan tadi kita juga mendapatkan beberapa hal baru dan insya allah kerjasama Pemkot dengan Kemensos akan terus ditingkatkan lagi,” tuturnya.
Program Pejuang Muda Kemensos
Pada hari Jumat (17/9/2021) lalu, Menteri Sosial Tri Rismaharini meluncurkan Program Pejuang Muda kolaborasi Kementerian Sosial dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) sebagai bagian dari upaya percepatan pengentasan masalah sosial di Indonesia, secara virtual.
Program ini memiliki fokus social entrepreneurship (kewirausahaan sosial). Mahasiswa nantinya diberikan kesempatan mencari pengalaman di lapangan secara langsung ke daerah prioritas yaitu daerah pascabencana, daerah kantong-kantong kemiskinan, daerah Komunitas Adat Terpencil (KAT) di seluruh nusantara.
Sebagai informasi, Program Pejuang Muda adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret. Melalui program setara 20 Satuan Kredit Semester (SKS) ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah.
Dalam program ini, mahasiswa akan berperan sebagai agen perubahan sosial, melalui kegiatan pemetaan masalah, identifikasi alternatif solusi, formulasi solusi terbaik, perencanaan sumber daya dan capaian, pengerahan peran serta elemen masyarakat, implementasi dan pelaporan serta pengukuran dampak.
Mendengar kabar tersebut, Walikota Helmi tertarik dan hendak mengajak mahasiswa di Kota Bengkulu untuk mengikuti program tersebut. Seharusnya program ini sudah di tutup, tapi karena ada beberapa peserta yang belum memenuhi persyaratan, Kemensos memberikan sinyal pendaftaran akan diperpanjang.
“Kita berharap itu diperpanjang agar para mahasiswa di Kota Bengkulu dapat mengikuti program pejuang muda Kemensos ini,” harap Helmi.
Turut hadir mendampingi Walikota Helmi ialah Sekretaris Daerah Arif Gunadi, Plt Asisten I Eko Agusrianto, Kadinsos Rosminiarty, Plt Kepala BPKAD Yudi Susanda, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Riza Emilia.