KABARRAFFLESIA.com – Gelandangan dan pengemis semakin ramai di setiap persimpangan jalan raya di Kota Bengkulu. Ada yang mengenakan kostum badut, boneka, manusia silver, anak punk, pengemis buta, pengemis tua dan pengemis yang sambil menggendong anak bayi.

Ini masih menjadi PR besar bagi dinas sosial yang punya tupoksi untuk menertibkan dan melakukan pembinaan. Masalah gepeng ini disampaikan Dedy saat memberikan arahan kepada seluruh ASN di lingkungan dinas sosial, Kamis (9/12/2021).

“Soal gepeng, itu masih jadi PR kita. Khususnya dinas sosial, kita mungkin perlu belajar dari Surabaya atau Bandung. Dulu di Surabaya itu setiap lampu merah ada gepeng. Sekarang tidak ada lagi. Itu karena dinsos di sana berada di garda terdepan melakukan penertiban dan pembinaan,” ujar Dedy.

Ia minta dinsos Kota Bengkulu segera koordinasi dengan Satpol PP untuk merencanakan penertiban sekaligus pembinaan.

“Nanti bersama dengan satpol harus ditertibkan. Yang kita kesalnya ternyata mereka rata-rata dari luar Bengkulu. Maka coba nanti didata betul dan berikan pembinaan,” sampai Dedy.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here