KABARRAFFLESIA.com – Program mitigasi langit tidak hanya sedekah Rp 2 ribu perhari dan sedekah nasi bubgkus saja, namun meliputi program-program lainnya termasuk masjid buka 24 jam. Walikota Bengkulu Helmi Hasan menjelaskan, maksud dari masjid buka 24 jam itu bukan hanya dibuka pintu dan jendelanya saja, namun harus ada kegiatan ibadah di dalamnya, salah satunya taklim.
Ini disampaikan Helmi saat menghadiri acara pembagian bantuan oerasional (BOp) ketua RT di kantor lurah Padang Jati, Jumat (31/12/2021). Helmi mengajak masyarakat mengaktifkan kegiaran taklim di dalam masjid.
“Kita ingin semua masjid buka 24 jam. Aktifkan taklim di masjid. Bicarakan kebesaran Allah di masjid, bukan bicara yang lain-lain apalagi membicarakan keburukan orang lain. Kemudian di masjid hidupkan dzikir, dan khidmat di masjid. Disediakan makanan dan minuman di masjid. Itu bagian dari mitigasi langit,” jelas Helmi.
Dikatakan Helmi, di Kota Bengkulu ada sekitar 400 masjid yang Insya Allah ke depan semuanya buka 24 jam. “Sekarang baru 2 masjid yang buka 24 jam. Tapi jangan hanya buka pintunya saja rapi tidak ada kegiatan ibadah di dalamnya,” ujar Helmi.
Helmi yakin, dengan program mitigasi langit yang dilakukan di Kota Bengkulu ini, Allah akan jauhkan Kota Bengkulu dari segala mara bahaya dan bencana. Kalau pun terjadi bencana tidak sampai menghancurkan, menyusahkan dan atau menelan korban jiwa.
“Alhamdulillah Kota Bengkulu ini masih dijaga Allah. Saya baru tiba dari Lumajang menyerahkan bantuan dari kuta semua untuk korban semeru. Fenomena alam dan perubahan iklim betul-betul membuat kita harus siaga. Kota Bengkulu salah satu daerah rawan bencana. Maka sebagai walikota saya tidak mau kota ini terjadi bencana yang menghancurkan. Insya Allah bisa dihindari, caranya kita buat gerakan mitigasi langit. Cintai yang di bumi, yang di langit mencintaimu. Silahkan gempa datang tapi jangan sampai merusak. Silahkan hujan turun tapi jangan menghanyutkan rumah warga,” demikian Helmi.
