KABARRAFFLESIA.com – Masih ingat siswa SDIT Alhasana yang disomasi pihak sekolah.

Siswa berinisial AN saat ini dalam penanganan tim psikolog dari lembaga perlindungan anak.

Menurut orang tuanya, pasca berhenti dan disomasi pihak sekolah, anaknya minder dan malu bertemu dengan teman-temannya terutama siswa SDIT  Alhasana.

“Minder, anak kami mas, bertemu kawan kawan sekolah nya di Alhasanahtidak mau lagi,”ujar ibunya.

Dikatakan Ibu AN, selain malu bergaul dengan kawan kawannya AN juga sering mengalami gangguan ketika tidur.

“Sering mimpi kadang nangis, pernah teriak seperti orang ketakutankalau tidur ,”cerita Ibunya.

Menyikapi hal itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bengkulu Teuku Zulkarnain menyatakan perang terhadap pihak-pihak yang merengut hak mendapatkan pendidikan untuk anak-anak.

“Kita akan perangi jika ada pihak yang merengut hak hak pendidikan anak. Apalagi saat ini nomor depodik siswa sudah dihapus pihak sekolah,” tegas Teuku Zulkarnain.

Siswa berinisial AN merupakan siswa SDIT Al Hasanah dan disomasi pihak sekolah dikarenakan orang tua siswa tidak mampu membayar uang sekolah mencapai Rp11 juta lebih.

Teuku pun meminta agar Dinas Pendidikan melindungi hak siswa tersebut.

“Dinas Pendidikan harus turun. Siswa tersebut harus dibantu,” kata dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here