KABARRAFFLESIA.com – Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Nurma Deni, menegaskan dua balita warga Kecamatan Lubuk Pinang pengidap gizi buruk kondisinya terus membaik setelah mendapatkan penanganan khusus dan perawatan intensif dari tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko.
“Sekarang sudah membaik. Bahkan saat kami lakukan penimbangan berat badanya sudah naik, dan kondisi kedua balita itupun jauh lebih sehat ketimbang kondisi sebelumnya,” katanya, Kamis (8/3) di Mukomuko.
Menyikapi agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Nurma Deni meminta agar masyarakat juga berperan aktif dalam upaya peningkatan taraf kesehatan di lingkungan masing-masing. Ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan peran dan fungsi Pos Pelayanan Terpadu (Psoyandu).
Dengan rutin memeriksakan kondisi balita ke Posyandu, gejala awal terkait penyakit akan mudah terdeteksi. Apalagi Posyandu dikatakan Nurma kini terus meningkatkan kapasitas pelayanan dan infrastruktur penunjang lainnya.
“Balita yang dibawa ke posyandu setiap bulan sekali, akan di timbang dan dicek kesehatanya. Jika balita itu sudah cukup umur, namun berat badanya tidak normal maka ada indikasi mengalami gizi buruk. Ini akan langsung mendapatkan penanganan khusus meskipun kondisi orang tuanya tidak mampu.
Penanganan terhadap balita pengindap gizi buruk, kata Norma, petugas tidak akan mengulur waktu dalam menangani, karena langsung akan sikapi oleh tim ahli, misal dengan secepatnya memberikan asupan gizi yang cukup.
“Memang proses pemulihan sangat lama, tapi kami yakin jika orang tua balita itu ikut berpartisipasi maka pemulihan cepat dilakukan tanpa harus menunggu berbulan-bulan,” jelasnya.
Jumlah penderita gizi buruk di wilayah Kabupaten Mukomuko, diungkap Norma mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2017 lalu, yaitu 4 orang. Penanganan yang cepat dan terpadu para penderita tersebut bisa disembuhkan dan kembali normal kondisi gizi dan kesehatannya.
“Semua selamat, dan dapat disembuhkan. Untuk tingkatan jumlah, memang menurun dari 4 kasus menjadi 2 kasus. Padahal tekad kami, untuk tahun ini tidak ada penambahan kasus lagi,” katanya.