KABARRAFFLESIA.com – Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi di dunia dewasa ini membuat efek-efek tertentu pada komunikasi publik. Dikatakan Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI Selamatta Sembiring bahwa telah terjadi distorsi komunikasi.

“Saat ini kita masih berada pada komunikasi 3.0 baru menuju 4.0 sehingga banyak hal negatif dengan pola man to many,” katanya. Hal ini disampaikan pada Bimbingan Teknis Pengelola Media dan Rakor SIMAN (Sinergi Media Sosial Aparatur Negara) di hotel Santika pada Selasa (12/8/2019) pagi.

Saat ini publik lebih mengedepankan emosi daripada rasio ketika mendapatkan informasi. Inilah salah satu bentuk negatif komunikasi era 3.0. ” Penetrasi internet di Indonesia 56 persen, sedangkan pada populasi dunia sudah mencapai 46 persen penetrasi internet,” paparnya.

Masih menurut dia, saat ini penggunaan gagdet di Indonesia sudah mencapai 350 juta unit. Padahal penduduk Indonesia saat ini sekira 250 juta. Dengan penggunaan internet dan gagdet yang cukup besar,publik disajikan dengan informasi yang beragam. Publik pun cenderung mengkonsumsi informasi yang disukai saja.

Disinilah peran pemerintah untuk memberikan informasi yang seimbang. “Kita bukan buzzer, tetapi agen untuk menangkal berita hoaks dengan meng counter melalui berita positif, ” paparnya. Dengan memperkuat SIMAN diseluruh daerah se Indonesia diharapkan bisa mengubah pola konsumsi informasi.

Kegiatan Bimtek ini berlangsung selama satu hari penuh. Dari laporan ketua panitia Kasubdit Kemitraan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI Helmi Hafidz, peserta Bimtek berjumlah 80 orang. “Selain dari Sumatera, peserta juga ada yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” paparnya.

Beberapa materi yang disampaikan kepada peserta yakni Pengenalan dan Optimalisasi Tim Siman oleh Ketua SIMAN Pusat M. Fahriza Y. Irawady, Urgensi SIMAN Dalam Meningkatkan Kualitas Media Sosial ASN oleh Wakil Ketua Jaringan SIMAN Wahyu Agung Permana, dan Identifikasi Berita Hoaks dan Penegakan UU ITE oleh Aribowo Sasmito Ketua Komite Fact Checker MAFINDO.

Dalam kegiatan ini hadir Gubernur Bengkulu yang diwakili oleh Kadis Kominfotik Provinsi Bengkulu Jaduliwan, dan sejumlah pejabat Kominfo se Provinsi Wilayah Barat.  (MC)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here