KABARRAFFLESIA.com – Informasi akan terjadinya tsunami lokal yang disampaikan Walikota Helmi Hasan nampaknya terbukti. Pada Kamis (2/1), empat orang pengunjung Pantai Panjang hanyut digulung ombak.

Keempat orang yang berasal dari Sungai Lilin, Sumatera Selatan tersebut adalah Restu, Muhammad Arif, Kiki, Arif Mahendra. Mereka awalnya berenang di Pantai Panjang.

Setelah asik berenang tiba-tiba dua orang yaitu Restu dan Muhammad Arif terseret arus Pantai yang saat itu cukup kencang. Sementara satu orang yang terseret arus yaitu Restu berhasil selamat dari derasnya arus pantai, sedangkan satu orang yakni Arif Mahendra hingga kini belum ditemukan dan masih dalam pencarian tim Basarnas, Polairud, BPBD, dan Polres Bengkulu.

Kiki salah satu korban selamat mengatakan dirinya memang hanya main air saja. Sebelum teman-temannya berenang, ia mengaku sudah mengingatkan agar tidak berenang di kawasan tersebut. Namun ketiga temannya tidak menghiraukan ucapan tersebut.

“Tadi saya juga bilang ombaknya kencang jangan berenang, lagipula disini tidak boleh untuk berenang,” kata Kiki.

Tsunami Lokal
Sementara itu, Wakil Walikota Dedy Wahyudi menyampaikan Pemkot Bengkulu turut berduka dengan adanya warga yang digulung ombak Pantai Panjang. Ia pun sudah memerintahkan agar jajarannya membantu proses evakuasi yang saat ini masih berlangsung.

“Pak Wali sebenarnya sudah mengingatkan akan terjadi tsunami lokal. Inilah yang kami maksud ketika itu,” jelas Dedy.

Namun, lanjut Dedy, banyak masyarakat yang salah tafsir dan menganggap informasi tersebut salah. BMKG juga seolah ikut membantah.

“Padahal yang dimaksud Walikota Helmi adalah agar masyarakat jangan mendekati pantai selama musim liburan. Tapi lebih aktif di rumah-rumah ibadah,” ungkapnya.

“Sekarang kan terbukti ada korban. Hanya waktu (tsunami lokal) saja yang bergeser, yakni pada tanggal 2 ini,” kata Dedy.

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here