Untuk temanya, Pemkot menyosong kata-kata “Insya allah religius kotanya, bahagia warganya”. Adapun makna dari tema ini yakni Kota Bengkulu adalah kota yang religius, kota yang mengedepankan kebahagiaan bagi semua kalangan yang menjadi unsur masyarakat Kota Bengkulu.
Hal ini juga sesuai fakta, yang mana Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy wahyudi selalu memprioritaskan program-program kerja yang mengedepankan bagaimana agar masyarakat Kota Bengkulu bisa dibahagiakan.
Dikatakan Kadis Kominfo Gitagama Raniputera, program Pemkot benar-benar mengajak pada kebaikan, jadi tak bisa diungkiri lagi tolok ukur segala program yakni kebahagiaan masyarakat.
“Sebagai contoh dimana kita selaku ASN diimbau untuk ikut peduli dengan kondisi sosial kemasyarakatan, yang mana kami para ASN khususnya wajib mengangkat anak yatim atau lebih dikenal dengan nama Gerakan Peduli Yatim (GPY),” jelas Gita.
Kemudian ada juga program sedekah 2 ribu. Program ini dihadirkan demi membantu masyarakat sesegera mungkin tanpa menunggu ataupun menggunakan APBD yang harus melalui berbagai prosedur.
“Sebagai contoh gempa di Turki dan Suriah. Pemkot Bengkulu memberikan sumbangan, bantuan masing-masing untuk Turki dan Suriah sebesar 50 juta rupiah, totalnya 100 juta dan sumbernya dari sedekah 2 ribu yang dilakukan ASN dan PTT se-Kota Bengkulu,” tuturnya.
Makna Logo HUT ke-304 Kota Bengkulu
Sementara untuk logo, Gita menjelaskan ada makna tersirat pada logo dengan tulisan 304 penuh warna dan menara gedung merah putih serta kibaran bendera merah putih. Hal itu juga mencerminkan semua hal yang berkaitan program kerja (visi-misi) Walikota – Wawali yang bertujuan untuk membuat warganya bahagia.
“Insya allah di bawah kepemimpinan Helmi – Dedy, Kota Bengkulu betul-betul bisa memaksimalkan semua potensi yang ada, sehingga tujuan pembangunan dapat tercapai, pembangunan dapat dirasakan dengan baik,” jelasnya.
Terkait dengan warna dan bendera, Gita membeberkan logo tersebut mencerminkan angka dimana usia Kota Bengkulu saat ini yang sudah cukup tua yakni 304.
Untuk filosofi logo HUT kota kali ini mengusung nuansa kota merah putih. Dimana di dalam gambar logo tersebut terdapat sebuah gedung (kota merah putih), dan ini merupakan simbol Kota Bengkulu.
“Arti simbol ini menegaskan Kota Bengkulu merupakan tempat dijahitnya bendera sang saka merah putih pertama dan kebetulan sang penjahit itu ialah ibu negara pertama yakni ibu Fatmawati, istri dari bung Karno Presiden RI pertama,” tambahnya.
Kemudian ada angka nol berwarna orange keemasan yang menyimbolkan ring of fire, bermakna simbol dari sebuah semangat, harapan dan mimpi yang berakar dari sebuah sejarah.
“Jadi ring of fire gambaran sebuah semangat, harapan dan mimpi yang berakar dari sebuah sejarah. Sejarah yang dimaksud ialah terbentuknya bangsa Indonesia itu tak terlepas dari peranan Kota Bengkulu,” ucapnya.
Di logo tersebut juga ada motif etnik di angka 304, adapun motif etnik itu bersifat geometris segitiga bermakna kreativitas, kekuatan dan pergerakan yang dinamis juga dapat diartikan mewakili hubungan dasar di dunia ini yaitu tuhan, manusia dan alam.
Terakhir, Gita menjelaskan logo HUT 304 yang dilatarbelakangi sebuah bangunan (Kota Merah Putih) yang sekarang menjadi ikon dari Kota Bengkulu.
“Kita ingin memperkenalkan dan memviralkan Kota Bengkulu sebagai kota merah putih,” tutupnya.