Ditulis Oleh : Saeed Kamyabi*
Beberapa minggu lalu, saya bertemu seorang pejabat pemkot di Pulau Jawa. Bincang-bincang tentang city branding. Kata beliau, Presiden menganjurkan agar setiap kota itu punya brand sendiri, jangan sama semua, kota berseri-lah kota… ber anulah ber ber… gitu, misalnya Lampung jadikan kota pisang dst…
Kata beliau, sebuah kota di Pulau Jawa telah anggarkan 1,5 rupiah untuk city branding tapi tidak berhasil. Kami sendiri sudah promosikan kota kami sebagai kota cerdas tapi ketika disearching di google yang keluar malah Kulonprogo hehe…
Saya bilang coba buka HP Bapak, searching kota hadits… Maka beliau segera melakukannya…
Masya Allah kenapa yang keluar Kota Bengkulu….? Bagaimana bisa?
Bayangan beliau kalau searching kota hadits harusnya yang keluar adalah Aceh atau Jombang. Yang keluar bahkan bukan Baghdad, bukan Makkah Madinah tapi Kota Bengkulu… Bagaimana bisa…
Maka saya mulai bicara apa yang dilakukan pemkot Bengkulu untuk city branding…
1. Materi Hadits Sudah Disiapkan
Materi 40 hadits beserta teknik menghafalnya sudah dipersiapkan dengan baik oleh sebuah tim yang handal.
2. Dukungan dan partisipasi aktif Walikota Bengkulu
Helmi Hasan, Walikota Bengkulu secara aktif memberikan perintah dan arahan agar setiap warga kota Bengkulu menghafal 40 hadits. Dari pelajar hingga pekerja, ibu rumah tangga hingga pengusaha semua digerakkan untuk menghafal. Video Walikota ikut belajar menghafal hadits diviralkan sehingga memberi semangat kepada warga kota.
3. Sosialisasi dan edukasi yang masif
Sosialisasi dan edukasi yang masif merupakan langkah penting untuk memperkenalkan program Kota Hadits kepada masyarakat. Hal ini dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media massa, media sosial, dan kegiatan-kegiatan keagamaan.
4. Menciptakan berbagai kegiatan yang menarik
Selain sosialisasi dan edukasi, diciptakan juga berbagai kegiatan yang atraktif untuk menarik minat masyarakat. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa lomba menghafal hadits, kajian hadits, dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
5. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak
Pemerintah Kota Bengkulu telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti lembaga-lembaga keagamaan, pondok pesantren, dan perguruan tinggi. Kerja sama ini untuk mendukung pelaksanaan program Kota Hadits.
Kegiatan Promosi
- Lomba menghafal hadits tingkat TK, SD, SMP, dan umum (ibu2 pengajian, ASN, dll.
- Kajian hadits rutin di masjid-masjid dan mushola-mushola
- Program duta hadits, keliling antar propinsi
- Penyuluhan dan pelatihan TOT tentang hadits
- Pengembangan aplikasi dan situs web tentang hadits
- Lomba pembuatan film dan video tentang hadits
- Kerja sama dengan lembaga-lembaga keagamaan, pondok pesantren, dan perguruan tinggi, dll.
Tadinya Bengkulu dipromosikan sebagai Kota Pelajar, Kota Raflessia, dll. tapi kini Bengkulu lebih dikenal sebagai Kota Hadits di Indonesia. Padahal jumlah ponpes sangat sedikit, jumlah masjid juga sedikit tapi dikenal sebagai Kota Hadits.
Sebenarnya, apa manfaatnya memiliki city branding?
Dalam era globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, praktik city branding telah menjadi salah satu strategi kunci untuk meningkatkan investasi dan pariwisata suatu kota. City branding tidak hanya tentang menciptakan identitas yang unik dan menarik bagi suatu kota, tetapi juga tentang membangun persepsi yang positif di benak masyarakat lokal dan global.
Membangun citra yang kuat dan positif bagi suatu kota membantu menarik investor untuk menanamkan modalnya. Ketika sebuah kota berhasil memperlihatkan potensi dan keunggulan-keunggulannya melalui branding yang tepat, hal ini dapat memicu minat investor untuk melihat kota tersebut sebagai tempat yang menjanjikan untuk melakukan investasi. Dengan meningkatnya investasi, munculnya lapangan kerja baru, dan peningkatan aktivitas ekonomi, kesejahteraan masyarakat pun dapat terdongkrak.
Selain itu, melalui strategi city branding yang efektif, suatu kota dapat menarik wisatawan domestik maupun internasional. Dengan mempromosikan daya tarik unik, budaya, dan warisan kota, city branding dapat membantu menciptakan persepsi yang menarik bagi para wisatawan. Dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, industri pariwisata kota tersebut akan tumbuh, menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan pendapatan bagi penduduk setempat.
Lebih jauh lagi, city branding juga dapat membantu dalam membangun kebanggaan masyarakat terhadap kota mereka sendiri. Dengan menggalang dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat lokal, upaya city branding dapat semakin berhasil. Kesadaran akan keunikan kota dan identitas yang kuat dapat membangkitkan semangat kolaborasi untuk meningkatkan infrastruktur, layanan, dan kebersihan kota, yang pada akhirnya juga akan berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat.
Oleh karena itu, city branding bukan sekadar pencitraan, tetapi merupakan strategi yang esensial dalam mengembangkan potensi suatu kota secara keseluruhan.
Dengan menggabungkan keunikan budaya, daya tarik pariwisata, dan peluang investasi, suatu kota dapat memperkuat posisinya di peta global sebagai destinasi yang menarik baik untuk wisatawan maupun investor, sambil memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat lokalnya.
*Saeed Kamyabi
Oujda city, Maroko, 7 Nopember 2023