KABARRAFFLESIA.com – M Saleh mengurungkan niatnya untuk maju pada Pilkada 2024. Keputusan tak terduga ini mencuat usai politisi Golkar itu menunaikan ibadah haji.
Saleh sampaikan alasannya mundur dari bursa Pilkada Kota Bengkulu sangat personal. Misalnya minimnya dukungan dari keluarganya.
Selain itu, hasil survei dari beberapa lembaga, elektabilitas M Saleh masih dinilai rendah. Dengan mepetnya persiapan, maka sulit untuk mendongkrak elektabilitas tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan saya yang setinggi tingginya kepada sahabat, kolega, dan rekan rekan pengurus parpol yang siap mendukung saya pada pilkada tahun ini,” ujarnya, dikutip dari Tribunnews, Selasa (16/7).
Dia pun memohon maaf atas keputusan yang pastinya banyak menimbulkan kontrovesi dan kekecewaan dari konstituennya.
“Saya mohon dimaklumi atas keputusan ini,” kata Saleh kemudian.
Sebagaimana diketahui, posisi survey M Saleh di Pilwakot Bengkulu berada di urutan ketiga. Elektabilitas anggota DPR RI itu berada di kisaran 6,8%, mengungguli Benny Soeharto yang berada di angka 3,2%.
Di posisi puncak ada nama Dedy Wahyudi dengan perolehan 46,7%. Dan posisi kedua ada Ariyono Gumay dengan angka 9,8%.
Direktur PRC, Dr Panji Suminar MA sempat menyampaikan elektabilitas psikologis bakal calon itu harus 10 – 15%. Itu sebagai modal untuk maju.
Artinya, akademisi UNIB ini tambahkan, rival Dedy Wahyudi harus bekerja lebih ekstra untuk bisa melawan Dedy. Baik itu kerja secara politik maupun logistik. Terlebih lagi, sisa waktu pemilihan hanya beberapa bulan lagi.
“Pemenangan pilkada itu banyak variabel. Dan survey adalah ukuran keterpilihan secara scientific. Saya sangat percaya survei,” kata dia.