KABARRAFFLESIA.com – Komisi I DPRD Kota Bengkulu melakukan hearing dengan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu. Dari hearing ini, diketahui bila wacana hibah dari Pemprov Bengkulu untuk RSHD Kota Bengkulu tidak ada.
“Dari hearing dengan RSHD tadi, dipastikan 2019 ini tidak ada hibah Rp10 miliar yang dijanjikan provinsi,” jelas Ketua Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Teuku Zulkarnain, Senin (7/10).
Menurutnya, tak dicairkannya hibah tersebut lantaran memang tidak ada niat baik dari Gubernur Bengkulu untuk membantu pembangunan RSHD Kota Bengkulu. Karena yang membatalkan pemberian hibah ini adalah Pemprov Bengkulu.
“Jadi memang, kalau kita melihat tidak ada niat dari gubernur untuk membantu Rumah Sakit Kota,” kata Teuku.
Padahal, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu sudah melengkapi seluruh syarat yang diminta oleh Pemprov Bengkulu. “Terakhir, wawali turun langsung mengecek ke provinsi, dan sudah lengkap semua,” imbuhnya.
Tak hanya itu, kata Teuku, DPRD Provinsi Bengkulu juga sudah menyetujui rencana hibah Rp10 miliar ini. “Tapi sekali lagi, harus ada keinginan yang kuat dari pengambil kebijakan yakni gubernur,” ucapnya.
Ia juga menyayangkan Gubernur Rohidin yang selalu menyalahkan kota terkait batalnya hibah ini. Misalnya dengan menyampaikan bila syarat dari Pemkot Bengkulu tidak lengkap.
“Faktanya semua sudah lengkap, kemudian sudah dianggarkan,” ungkapnya.
Teuku mengaku tidak mempermasalahkan bila Gubernur Rohidin tidak mau membantu RSHD Kota Bengkulu. “Karena ini dulu yang minta bukan kita, tapi Pak Ridwan Mukti yang menawarkan pada saat itu,” tegasnya.
Kalaupun Gubernur Rohidin sama sekali tidak mau membantu kota, Teuku menegaskan pihaknya juga tidak mengapa. Namun, ia minta agar Rohidin jangan menyalahkan kota.
“Kalau ini kan, tidak mau membantu, tapi sambil menyalahkan kota. Misalnya menyampaikan tidak lengkap administrasi. Sudah jelas bahwa realitanya bahwa gubernur sama sekali tidak mau bantu kota,” paparnya.
“Beliau (Rohidin,-red) sampaikan saja tidak mau membantu, nggak usah berkelit-kelit. Jangan menyampaikan kabar bohong,” tambahnya.
Insya Allah, lanjut Teuku, Pemkot Bengkulu juga sanggup membangun RSHD Kota Bengkulu secara mandiri. Bahkan, ditargetkan pada 2020 nanti, RSHD Kota Bengkulu akan menjadi rumah sakit yang memiliki kualitas yang terbaik.
“Di tahun 2020, kita ingin Rumah Sakit Kota menjadi contoh rumah sakit terbaik, bukan hanya di Provinsi Bengkulu tapi juga di Sumatera bagian selatan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Teuku pun meminta agar pihak RSHD memetakan beberapa kekurangan untuk dilengkapi pada tahun mendatang. Misalnya saat ini RSHD Kota Bengkulu belum memiliki dokter anak (masih pinjaman).
Kemudian untuk beberapa gedung masih kurang. Misal untuk ruang operasi masih kurang, ruang isolasi juga tidak punya. Teuku meminta agar bangunan tersebut dilengkapi di tahun 2020.
“Kita sudah hitung estimasinya kebutuhan sekitar Rp20 sampai Rp25 miliar dan insya Allah APBD kita mampu,” kata Teuku. (cho)
[…] Tanpa Hibah Pemprov Bengkulu, RSHD Akan Tetap Dibangun […]
[…] Tanpa Hibah Pemprov Bengkulu, RSHD Akan Tetap Dibangun […]