KABARRAFFLESIA.com – Menyikapi kenaikan harga gas Elpiji 5,5 kilogram maupun 12 kilogram di berbagai tempat, termasuk di Kota Bengkulu.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu pun mengambil sikap atas kenaikan ini, terutama untuk para masyarakat yang memakai gas nonsubsidi diminta tidak berdalih ke gas subsidi karena kenaikan tersebut.
“Ya, memang kekawatiran seperti itu bisa saja ya. Nah waktu terjadi kelangkaan gas melon kemarin kita sudah sempat berkomunikasi dengan pihak Pertamina. Jadi ini tinggal bagaimana nanti pengawasan dan pengendaliannta. Artinya ketika sudah ada kenaikan gas 12 kg (biru) atau 5,5 kg (pink), maka mungkin nanti pihak perindag akan berkomunikasi lebih intens dengan Pertamina ya bagaimana mengamankan gas melon agar tidak dimanfaatkan oknum yang bukan untuk peruntukannya,” jelas Kadis Kominfo Eko Agusrianto, Jumat (4/3/2022).
Ia juga menegaskan, gas melon diperuntukkan untuk warga tak mampu. Jadi, masyarakat yang memakai gas nonsubsidi diminta jangan berdalih.
“Nah, sambil kita menunggu, mungkin bentuk kebijakan dari pemerintah pusat dalam hal ini Pertamina. Masyarakat juga kita imbau untuk menyadari bahwa gas melon ketika memang itu bukan diperuntukkan untuk kita. Ya, jadi dengan kesadaran kita minta untuk tidak berdalih, jangan sampai timbul kelangkaan gas melon lagi, karena tentu masyarakat kecil akan susah nanti,” tutupnya.