KABARRAFFLESIA.com – Pandemi Covid-19 masih berdampak terhadap kegiatan perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan I-2021. Perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan I-2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 18,85 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 11,60 triliun.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan I-2021 (y-on-y) mengalami penurunan sebesar 1,58 persen, bila dibandingkan triwulan I-2020 yang tumbuh sebesar 3,65 persen.

Dari sisi produksi, penurunan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha perdagangan Ekonomi Bengkulu Triwulan I-2021 Turun sebesar 1,58 Persen (y-on-y) besar dan eceran, yakni sebesar minus 7,88 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, penurunan tertinggi dicapai pada ekspor barang dan jasa sebesar minus 4,65 persen.

Ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan I-2021 (q-to-q) tumbuh sebesar 0,59 persen dibandingkan triwulan IV-2020. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 2,92 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 2,17 persen.

Struktur perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan I-2021 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 29,10 persen; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,00 persen; dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 9,31 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, yakni sebesar 61,53 persen.

Secara spasial, hampir seluruh provinsi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi pertumbuhan (y-on-y), kecuali provinsi Riau dan provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang masing-masing tumbuh sebesar 0,41 persen dan 0,97 persen. Adapun, kontraksi pertumbuhan terbesar dialami oleh provinsi Lampung sebesar minus 2,10 persen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here