Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengajak pelaku usaha maupun investor lokal untuk berinvestasi pada sektor usaha kecil dan menengah maupun mikro yang ada di Provinsi Bengkulu.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi Keynote Speaker pada Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal yang di gelar oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Selasa (15/6/2021).

“Adanya investasi di sektor ini sangat berdampak positif bagi pergerakan ekonomi lokal dan akan sangat tahan dengan berbagai macam guncangan atau persoalan – persoalan stagnansi ekonomi,” ungkap Gubernur di hadapan para pelaku usaha yang hadir pada sosialisasi ini.

Pemerintah sendiri telah meningkatkan kemudahan dalam melakukan investasi diantaranya melalui Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Online Single Submission (OSS) yang diharapkan dapat memangkas jalur birokrasi perizinan.

OSS sendiri merupakan sistem perizinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik di mana pelaku usaha tidak lagi harus mendatangi berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemda untuk mengurus perizinan usaha yang terbilang rumit dan berlapis – lapis, yang harus diperoleh satu per satu secara tahap demi tahap yang ada.

“Kita dari sisi pemerintah harus mampu menyajikan potensi investasi baik dalam bentuk data termasuk kondisi lapangan yang kedua tentu kemudahan, sistem yang dibangun, perangkatnya, di mana pemerintah telah mengeluarkan Online Single Submission – Risk Based Approach (OSS – RBA) yang terkoneksi dengan detail tata ruang, termasuk evaluasi secara berkelanjutan, jika ada sendatan atau berjalan kurang baik, secara otomatis akan terevaluasi dengan sendirinya,” papar Gubernur Rohidin.

Terkait dengan potensi investasi yang ada di Provinsi Bengkulu Gubernur Rohidin sendiri memaparkan beberapa potensi di antaranya adalah kopi Robusta. Bengkulu pada tahun 2019 lalu meraih penghargaan Agency for the Valorization of the Agricultural Product (AVPA) yang digelar di Paris, Prancis. Di samping potensi energi geothermal yang merupakan sumber energi baru dan terbarukan yang ke depan dapat menggantikan pengguna energi fosil.

“Potensi investasi kita sangat banyak, sektor perkopian, pengolahan turunan CPO, sektor perikanan ada tambak, perikanan tangkap dan sebagainya, termasuk di industri kreatif juga banyak terkait dengan pengembangan kain Basurek, kesenian di samping investasi padat modal seperti energi dan kelistrikan,” tambah Gubernur Rohidin.

Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu Karmawanto, menjelaskan minat pelaku usaha untuk berinvestasi di Provinsi Bengkulu menunjukan tren yang positif. Di mana sektor paling tinggi yang menyumbang realisasi investasi tertinggi adalah Listrik, Gas dan Air, disusul sektor konstruksi dan perkebunan.

“Berdasarkan hasil rilis BKPM RI grafik investasi di Provinsi Bengkulu cenderung meningkat. Di tahun 2020 nilai investasi mencapai 8,1 T meningkat 6,6 persen dari tahun 2019 yakni 7,8 T,” jelas Karmawanto. (adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here