Kabarrafflesia.com – Markas Besar Perjuangan Rakyat Kecil – Kawulo alit Indonesia, Kantor DPP APKLI Rabu siang hingga sore dipenuhi diluruk 37 PKL Gedung UKM Johar Jakarta Pusat, dan ada yang bawa anak mereka. Bawa minuman dan makanan sendiri, adukan keluh, kesah dan derita yang dialami akibat tekanan dan ancaman beberapa oknum yang memaksa tanda tangani Surat Pernyataan agar bersedia tenda mereka dibongkar yang “diperuntukkan” SEWA PARKIR MOBIL NGINAP BULANAN Rp. 400 ribu per mobilnya. Tidak kurang ada 33 mobil yang sewa parkir bulanan. Mereka tidak pedulikan dana sekitar Rp. 13 juta/bulan lebih tersebut untuk siapa? Mereka hanya tanyakan kenapa tenda para PKL hendak dibongkar paksa hanya untuk SEWA PARKIR MOBIL BULANAN? Bukankah Gedung UKM Johar itu milik pemerintah untuk pelaku ekonomi rakyat kecil – kawulo alit cari makan dan nafkahi keluarga, sekolahkan anak-anak mereka, dan memajukan usahanya? Mereka sangat yakin ini bukan keinginan, bukan perintah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melainkan adanya kepentingan oknum tertentu demi kepengan rupiah setiap bulannya dari Sewa Parkir Mobil Bulanan.
“Sudah 10 tahun jualan di Gedung UKM Johar sejak anak saya umur 1 tahun hingga 11 tahun. Para PKL tidak minta ‘neko-neko” hanya ingin bisa jualan dengan tenang cari makan dan nafkahi keluarga, sekolahkan anak-anak, dan usaha maju berkembamg. Mohon kiranya Ketua Umum DPP APKLI berkenan membantu agar tenda PKL tidak dibongkar paksa”, tutur Ibu L, PKL Gedung UKM Johar Jakarta Pusat kepada Ketua Umum DPP APKLI dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed, yang juga Presiden PKR Indonesia didampingi Ketua DPD APKLI Jakarta Pusat, Dami dan Sesepuh PKL Gedung UKM Johar, Yakub di Mabes Perjuangan Rakyat Kecil – Kawulo Alit Indonesia, DPP APKLI Cempaka Putih Timur Jakarta Pusat, Kamis Sore, 29 Agustus 2019.
“Kami semua hanya ingin ditata, dibina pemerintah, masuk autodebet Pemprop DKI Jakarta bukan sebaliknya tenda kami akan dibongkar paksa. Padahal keberadaan tenda PKL digedung UKM Johar ini baru 6 bulan sejak dapatkan izin Pak Irwandi (saat ini Wakil Walikota Jakarta Pusat) secara lisan. Saat ini kami sangat resah dan takut adanya tekanan dan ancaman beberapa oknum, baik oknum dari pemerintah, ormas tertentu, OK OC, dan lainnya. Bahkan dihadapan para pejabat pemerintah saat pertemuan Selasa, 17 Agustus 2019 dilantai III Gedung UKM Johar ada oknum yang mengancam akan “memotong-motong” kami semua kalau tidak berkenan bongkar tenda hingga 1 September 2019. Namun kami sangat yakin bahwa hal tersebut bukan keinginan maupun perintah Gubernur Anies Baswedan melainkan adanya kepentingan oknum-oknum tertentu atas kepengan rupiah sewa parkir mobil bulanan. Mohon kiranya APKLI mendampingi para PKL agar tenda PKL Gedung UKM Johar tidak dibongkar paksa dan bisa jualan kembali, tutur PKL Ibu AT pada kesempatan yang sama.
“PKL di Gedung UKM Johar telah banyak berikan konstribusi hidupkan dan semarakkan Gedung UKM Promosi Ikan Hias Johar walau sampai saat ini masih belum efektif. Bukan hanya itu, atas peran APKLI bersama para PKL, Pencanangan Penyaluran KUR untuk PKL (2016) oleh Deputi Menengkop dan UKM RI, Pak Braman Setyo dan Pencanangan Kartu JKN untuk PKL (2/1/2014) oleh menko Kesra RI, Agung Laksono diselenggarakan di Gedung UKM Johar Jakarta Pusat. Oleh karena itu, selaku sesepuh mereka, saya sangat berharap ketua Umum DPP APKLI berkenan membantu mereka”, tutur Yakup Sesepuh PKL Johar pada kesempatan yang sama.
“Bagi APKLI, para PKL di Gedung UKM Johar miliki makna dan sejarah tersendiri. Untuk itu, DPP APKLI segera kirimkan Surat Resmi kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan atas semua keluh, kesah, derita dan harapan bapak dan Ibu, 37 PKL Gedung UKM Johar. Kalian semua tetap berjualan seperti sedia kala. Saya juga sangat yakin bahwa upaya pembongkaran paksa tenda PKL tersebut bukan keinginan ataupun perintah Gubernur Anies Baswedan. InsyaAllah besok Jumat, 30 Agustus 2019 Surat DPP APKLI sudah disampaikan ke Gubernur DKI Jakarta”, tegas dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed Ketua Umum DPP APKLI, Presiden PKR Indonesia merespon keluh kesah dan derita PKL Gedung UKM Johar yang diakhiri makan bersama nasi bungkus menu masakan PKL Gedung UKM Johar.(Rls)